Tuesday, August 17, 2010

Merdeka!

Selamat ulang tahun, Indonesiaku.

Hari ini saya asyik-asyik berbalaspantun di twitterworld ttg kemerdekaan.
Banyak yang mengideologikan arti merdeka dengan kebebasan. Terutama dalam berpendapat atau berbicara.
Wajar, apalagi untuk masyarakat di Indonesia yang biasa harus terbelenggu. Mulutnya dikunci... Selama bertahun-tahun baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun keluarga.
Mencela presiden, masuk penjara. Menghina Ustad, dosa besar. Bicara soal sex... ooh merusak moral!!!
Salah. Gak sopan. Tabu.

Karena itulah saya rasa banyak orang Indonesia yang mengidam-idamkan kebebasan itu. Sayapun dulunya begitu. Apalagi, a natural rebel macem saya. Nggak suka dilarang-larang. Diatur-atur. Diperintah-perintah.
Tapi justru sejak tinggal di luar negeri, di mana kebebasan menjadi sesuatu yang 'lumrah' dan tidak perlu 'dituntut' lagi.. say ajadi berpikir dua kali tentang kebebasan berpendapat ini.

Betulkah kamu mau setiap orang memiliki hak untuk berkata apa yang dia mau, dia rasa?
Yakinkah kamu kalau setiap orang mengiringi hak yang ia miliki dengan tanggung jawab dan kedewasaan?
Tahukah kamu bahwa setiap orang akan mampu berlapang dada menerima perbedaan pendapat dari orang lain?

Saya tidak.

Tinggal di sebuah negara asing, dengan Islam sebagai minoritas, membuat saya sering sakit hati dengan pembicaraan-pembicaraan media yang menyudutkan ttg Islam. Seorang politikus berkoar-koar dan menyamakan kaum muslim dan imigran sebagai 'beban perekonomian, kriminal, dan hal-hal negatif lainnya'. Menurut saya itu SARA, dan diluarbatas. Menyakitkan dan bisa menimbulkan intrik, bahkan perang.

Itu baru satu contoh. Masih banyak contoh lainnya, yang membuat saya berpikiran, 'I wish the guy who said that is sent to prison or got spanked by his mom!'

Hmm.. berat yah omongan gue kali ini.
Udah ah!

Merdeka!!

No comments:

Post a Comment