Thursday, September 8, 2011

Berkemah

*posted in theurbanmama  11/08/2011, klik link untuk lihat foto-foto (kalau mau :-))*


Ingat cerita Lima Sekawan karya Enid Blyton?

Sejak kecil, saya selalu iri dengan petualangan Julian, Dick, George, Anne, dan Timmy yang super seru. Apalagi kalau mereka sedang menginap di caravan atau tenda, tidur di bawah bintang-bintang, membuat api unggun, dan berpiknik sambil menikmati kue-kue, sardines dan limun jahe! Wah rasanya keren dan asyik sekali. Sampai terbawa mimpi.

Tahun lalu, impian masa kecil saya yang sempat terkubur dan terlupakan itu mulai terusik. Saat melewati satu daerah perkemahan sewaktu berkunjung ke Luxembourg, saya melihat banyak sekali keluarga yang menghabiskan liburan mereka dengan berkemah. Entah itu dengan menggunakan tenda, caravan atau mobile home. Wih, sepertinya relaks banget. Anak-anak bermain di pinggir sungai atau sekadar berlarian di rerumputan sementara para ortu duduk-duduk santai di depan tenda mereka, terkadang sambil menyiapkan makan malam yang sedang dibakar di barbeque. Jauh dari keribetan kota besar, stress, atau glamour. Pokoknya simpel, santai dan back to nature.

Untungnya, bukan cuma saya saja yang tergiur, suami saya pun jadi terkenang masa kecilnya yang suka diajak berkemah oleh keluarganya. Jadilah kami sepakat, musim panas tahun ini kami akan pergi berkemah. Yay!

Setelah heboh membeli perlengkapan (tenda, kursi dan meja lipat, air matras, sleeping bags, etc) kami memutuskan untuk berkemah di daerah pegunungan di Belgia. Kebetulan kami menemukan tempat perkemahan berbintang empat dengan fasilitas kolam renang, playground, restoran, lapangan tenis, bulu tangkis, dan sepak bola. Tempat itu juga mengorganisir berbagai aktivas yang menarik untuk keluarga (mini-disco dan membuat prakarya untuk si kecil, acara-acara olah raga (termasuk zumba!), bingo, sulap, dll). Seorang kenalan yang pernah kemping di sana pun merekomendasikan tempat ini. Katanya bersih dan sangat cocok untuk acara liburan keluarga.

Saat rencana mulai tertata rapi, saya malah sempat sedikit deg-degan. Bagaimana jika ternyata saya tidak suka berkemah? Harus tidur di tenda, buang air di toilet umum, mandi di kamar mandi bersama…
Namun demi mewujudkan cita-cita masa kecil, saya tetap nekad berangkat. Lagipula, nggak mungkin kayaknya saya membatalkan rencana yang sudah disusun jauh-jauh hari ini. Bisa-biasa Neng Al dan Papa Jo ngambeg berat sama saya.

Malam pertama, saya nyaris tidak bisa tidur gara-gara beberapa kali terbangun mendengar suara angin yang menderu-deru. Saya takut tenda kami roboh, atau hujan deras yang akan membuat kami basah kuyup!
Untungnya hal tersebut tidak terjadi, tenda kami kuat sampai akhir kemping, dan saat hujanpun barang-barang kami tetap kering! Malam-malam selanjutnya, saya bisa tidur dengan nyenyak dan Alyssa yang biasanya lasak pun, justru bisa tidur dengan  sangat tenang selama berkemah. Mungkin perpaduan udara yang segar di alam terbuka yang membuat kami bisa tidur luar biasa enak?

Kekhawatiran saya tentang WC dan kamar mandi umum juga ternyata tidak beralasan. Setiap fasilitas di lokasi kemping selalu terjaga kebersihannya. Kamar mandinya terdiri dari bilik-bilik yang menyediakan ruang ganti dan shower. Air hangat pun tersedia, nggak perlu takut kedinginan!

Kesimpulannya, kami sekeluarga jatuh cinta dengan berkemah dan berjanji kapan-kapan akan melakukannya lagi. Oya, satu hal yang paling saya suka saat kemping ini adalah; no TV for 4 days!
Mau nggak mau, kami selalu menghabiskan waktu bersama. Saat bosan pun, kalau biasanya kita langsung setel TV tanpa berpikir panjang, kali ini kita ‘dipaksa’ untuk bermain bersama. Entah itu catur, kartu, gundu, atau sekedar ngobrol-ngobrol sambil berpiknik di depan tenda.

Jadi kalau anda sekeluarga sedang mencari alternatif liburan yang back to nature dan sangat refreshing, mungkin berkemah bisa jadi pilihan!

Saya dengar, di Indonesiapun, sudah ada lokasi-lokasi perkemahan yang juga menyediakan tenda-tenda sewaan. So tunggu apalagi?
Tips:
  1. Location, location location! Cari lokasi perkemahan yang ternama dengan fasilitas yang baik dan keamanan terjamin. Di beberapa negara di Eropa, mereka juga punya sistem bintang (seperti hotel) yang memudahkan kita memilih mana yang paling tepat untuk keluarga. 
  2. Bawa perlengkapan yang dibutuhkan. Tenda, lampu, peralatan memasak dan makan/minum, cool box, kursi, meja lipat, lampu, senter, dll.
  3. Sebelum pergi berkemah, coba dulu peralatan Anda. Jangan sampai, saat di lokasi, ternyata anda tidak tahu cara memasang tenda dengan baik. Wah, bisa gagal acara kempingnya!
  4. Jangan lupa obat-obatan, P3K, toiletries, tabir surya, lotion anti nyamuk, topi, gel antiseptik, tissue basah dan kering.
  5. Baju renang, mainan anak (halma, ular tangga, kartu, catur, dll), buku/majalah.
  6. Untuk yang pertama kali kemping, mungkin bisa dicoba dulu saat weekend atau long weekend (2-4 hari). Jangan langsung memutuskan untuk berlibur 2 minggu dengan berkemah, who knows it’s not your thing. Atau sebagai alternatif, kenapa tidak mencoba dulu berkemah di halaman belakang rumah? 
  7. Bawa kantung sampah dan pastikan kita tidak menyampah sembarangan. Sekalian mengajari anak pentingnya menjaga kebersihan dan menghormati lingkungan kita.
  8. Cari info tentang perkiraan cuaca, sebisa mungkin jangan kemping saat musim hujan atau salju! 
  9. Bawa extra selimut, baju hangat dan jas hujan / payung untuk jaga-jaga jika cuaca memburuk. 
  10. Tinggalkan lap top, portable TV/DVD, kalau perlu smart phone Anda di rumah! Saatnya bersantai dengan keluarga and back to nature!

No comments:

Post a Comment